Ada dua perasaan yang muncul ketika aku scrolling up timeline di Instagram; insecure dan feeling motivated. Apakah keduanya bisa dirasakan bersamaan? Atau justru sebaliknya? Entah, aku sendiri belum bisa menjawab. Namun, aku menyadari suatu hal, saat perasaanku sedang tidak baik-baik saja, rasa insecure seperti membakar habis seluruh jiwaku. Ini pernah terjadi. Perasaanku sedang kacau, dan melihat segala informasi yang melimpah di beranda media sosial bikin aku mabuk. Akhirnya, seminggu aku kabur dari beberapa media sosial, terutama instagram.
Saat perasaanku baik-baik saja, aku bisa termotivasi dengan beberapa postingan yang lewat di mataku. Aku bisa menata rasa bahwa kelak aku akan begini dan begitu. Dan ketika kamu terbius dengan perasaan itu, ada sesuatu yang membawa jiwamu melihat yang kamu impikan begitu dekat.
Jika aku bisa mengajukan saran--saran ini pun sedang aku lakukan dan upayakan dalam bermedia sosial instagram--ikuti akun-akun yang memberi nutrisi untuk jiwamu, memberi kebahagiaan untukmu, dan memanjakan matamu. Jika ada akun yang membuat dirimu insecure, kamu sah-sah saja unfollow. Oh, ya, aku berusaha untuk tidak membaca aku gossip karena takut memberi asupan buruk untuk otakku.
Sebenarnya aku tidak tahu pasti mengapa aku menulis seperti ini. Mungkin hanya sekadar berbagi, dan mungkin kamu juga pernah ada di posisi ini. Namun, semoga ada kebaikan yang aku tulis.
Terima kasih sudah baca.
Komentar
Posting Komentar