Mengenang Dulu dan Sekarang Waktu masih kecil, perasaan akan meletup-letup bak kembang api kalau sudah masuk bulan Februari, bulan di mana aku berulang tahun. Meski belum pernah dirayakan, rasanya bagi bocah ingusan, ulang tahun itu adalah sesuatu yang istimewa. Ada doa-doa yang bertaburan. Tak peduli bahwa sebenarnya tanggung jawab, masalah dan rintangan hidup juga kian bertambah. Waktu masih SD, aku pernah sengaja minta ditraktir pada Bapak jajan di swalayan. Jajan makanan ringan, memilih apa saja yang aku mau asal tidak memberatkan kantong Bapak. Dunia begitu sederhana di kepala seorang anak kecil—aku—waktu itu. Bermain hujan-hujanan atau kotor-kotoran menjelang sore, pergi mengaji setelah ashar bersama teman-teman, mencari keong di sawah yang nantinya dimasak oleh Ibu, atau bermain tanpa bilang-bilang hingga lupa waktu, dan ketika pulang dimarahi Ibu. Lalu esoknya seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Sesederhana itu. Kalau bertengkar dengan teman main hari itu, esokn...