1 Aku barangkali sudah lupa bagaimana rasanya berlari mengejar kereta yang dijadwalkan berangkat lebih dulu. Namun, sayangnya ketika sudah di depan kereta yang dituju, pintunya sudah tertutup. Terlambat satu/dua detik begitu berharga. 2 Aku juga barangkali sudah lupa bagaimana suara sang masinis dari ruangannya, atau suara wanita yang bisa diputar otomatis oleh masinis mengumumkan sesuatu. Memperingati ini dan itu saat berada di dalam kereta. 3 Aku juga barangkali sudah lupa bagaimana suara decitan rel yang beradu dengan roda kereta. Atau, suara kereta yang tiba-tiba hingga memekakkan telinga. 4 Aku juga barangkali sudah lupa bagaimana rasanya berdesakkan dengan penumpang kereta lain pada jam sibuk. Terhimpit tubuh orang lain dari segala penjuru, kecuali atas dan bawah (saat itu aku membayangkan bagaimana tersiksanya orang-orang zaman penjajahan dulu saat mereka harus dipenjara oleh penjajah di ruang super sempit dalam posisi berdiri berbaris dan diisi oleh beberapa...