Bukan Sebuah Akhir Fitri Nurul Aulia Hari itu Jumat tanggal 16 Februari tahun 1996, bulan Ramadhan, beberapa hari menuju Idul Fitri. Pagi hari kira-kira pukul tujuh tangisan pertamaku menggelegar. Setelah mendengar cerita Ibu, barangkali seharusnya aku tidak dilahirkan pada tanggal tersebut. Ibu disuntik induksi. Aku dipaksa keluar dari rahim Ibu. Katanya, kalau tidak segera dilahirkan, aku terancam meninggal dalam kandungan. Alasannya karena bobot berat badanku kurang. Saat bercerita Ibu lupa-lupa ingat. Tapi berkali-kali Beliau bilang disuntik induksi itu sangat menyakitkan. Sakitnya melebihi lahiran normal. Diantara anak-anaknya yang lain, akulah yang paling menyusahkan, paling membuat Ibu payah. Dua adikku keluar tanpa hambatan. Kalau kakak, aku kurang tahu. Tapi faktanya memang aku yang paling berbeda dari bayi hingga sekarang. Waktu kecil, aku sering sakit-sakitan, hingga pernah absen dari sekolah selama dua minggu. Tingkahku juga banyak. Aku per...