Hari ini, Jumat tanggal 15 Mei 2020 aku mendapatkan dua kabar duka . Pertama, ayah dari rekan kerjaku meninggal dunia. Entah sakit apa. Tetapi, yang pasti ialah itu sudah kehendak Tuhan. Beberapa jam kemudian, saat mata terbuka dari tidur siang, kucek ponselku. Beberapa pesan dari whatsapp masuk. Salah satunya dari seorang teman mengabarkan bahwa ibu dari teman kami meninggal. Beberapa waktu lalu pernah dirawat karena batu ginjal. Kemudian dipulangkan setelah dinyatakan sembuh. Namun, ternyata beliau kembali dibawa ke rumah sakit. Sempat muntah darah. Dan akhirnya, hari ini Yang Kuasa menjempunya pulang. Aku mengerti bagaimana rasanya ditinggal orang tersayang. Aku pernah mengalaminya saat takdir menjemput Nenek tahun 2017 silam. Aku dan keluarga sudah tahu, waktunya semakin dekat. Namun, Sebaik-baik apa pun persiapannya, kita tidak akan pernah siap untuk kehilangan. Kalau iya, kenapa harus ada duka? Kenapa harus ada air mata? Perpisahan dengan Nenek adalah bentuk dari kehilang...