Kamu memiliki banyak kebencian terhadap dirimu. Salah satunya adalah patah yang tiba-tiba saja mengetuk pintu hati. Bebannya menjadi dua kali lebih berat, sebab orang-orang yang tak mengerti memerintahkan kamu untuk bangkit segera, lalu berlari kencang sekuat tenaga. Aku memahami sembilu itu. Kamu seperti terlempar jauh ke dalam lorong sunyi dan kamu sendirian di sana. Tidak ada cahaya dan hanya jasad mengelilingi kamu. Namun, kamu masih punya setitik cahaya yang enggan kamu padamkan. Ketahuilah bahwa itu adalah salah satu hal yang bikin hatiku ingin selalu mendekap kamu. Kamu berjalan perlahan, menatap satu demi satu kepala yang ada di jalanan. Kamu mendaki setiap kepala, lalu menemukan bahwa aliran sungai dari kedua matamu tidak pernah sendirian. Banyak benang kusut yang menaungi setiap kepala itu yang ingin diluruskan dengan rapi. Lantas bibirmu melontar syukur berkali-kali kepada Tuhan. Kamu menemukan cinta ada di mana-mana, termasuk dalam dirimu yang tak pe...