Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 15, 2021

Patah - Mereka Sudah Paham - Episode 4

Yang sedang patah hati sebenarnya tahu apa yang harus dia lakukan. Iya, move on, bertemu dengan yang baru, sabar, dan bla bla bla. Mereka paham itu. Sungguh.  Duniaku sedang tidak baik. Sedang goyah. Sedang rapuh. Dan aku paham apa yang harus aku lakukan. Seperti yang kukatakan sebelumnya di paragraf pertama.  Ada luka yang masih basah di dalam diri. Dan yang sedang aku butuhkan hanya telinga untuk mendengarkan dan "pelukan" untuk menenangkan.  Namun sayangnya, di luar sana masih banyak yang tak paham. Mereka masih menggunakan kacamata mereka dalam melihat masalah yang sedang dihadapi seseorang.  Allah Maha Baik. Dia mengirim orang-orang untukku meluahkan perasaan. Salah satunya Kak Shofy. Seorang teman jauh asal Surabaya yang kukenal lewat sebuah komunitas saat bertemu di Jogjakarta 2017 silam. "Menangislah sepuas-puasnya sampai lega. Banyakin olahraga dan ngobrol dengan banyak orang." Begitu katanya. Malah, dia sempat menyarankanku untuk mengambil cuti agar aku bi...

Patah - Sebenarnya, Untuk Apa Aku Menangis? - Episode 3

  Sejak patah hati, rupanya tubuhku terasa lebih lelah. Mungkin, ini dampak dari berpura-pura bahagia di depan banyak orang. Berakting bahwa semuanya baik-baik saja.  Kumatikan lampu kamar, lalu berbaring di atas ranjang. Mataku menatap ke atas, ke langit-langit kamar. Keadaan seperti ini sangat cocok untuk menikmati sebuah kemalangan. Air mataku meleleh tanpa sadar bersama hadirnya segala hal tentang dia. Tak ubahnya seperti film dokumenter yang diputar tepat di depanmu. Bedanya, film yang sedang kutonton ini sedang mencabik-cabik hati dan pikiran. Kepalaku sakit sekali rasanya. Seperti dihantam  benda berukuran besar.  Tuhan, aku mengalami kebingungan yang cukup hebat. Aku tidak tahu untuk apa air mata ini mengalir. Apakah ini sebuah penyesalan karena tidak pernah mencoba mengungkapkan perasaanku atau karena merindukan kenangan bersamanya semata?  Aku tersedu-sedu.  Atau, apakah aku sedang menangisi kebodohanku sebab masih saja memupuk tentangnya meski pe...

Patah - Lagu Kehilangan - Episode 2

  Mataku meninggalkan jejak kesedihan semalam. Lagu-lagu tentang cinta yang seharusnya membuat orang yang mendengar dibuai asmara, berubah menyedihkan. Semua liriknya mengundang duka sebab tidak seperti yang diharapkan. Sedangkan lagu-lagu tentang patah hati terdengar semakin suram. Setiap kata dalam liriknya menguarkan aroma kematian. Maafkan jika aku berlebihan. Yang sedang patah hati memang seringnya menjadi seorang yang paling menderita, berubah menjadi aneh dan bodoh dengan segala tingkahnya.  Aku membalas sekenanya saat Dion mengirim undangan lewat WhatsApp kemarin. Memberikan doa dan selamat, serta tersenyum. Lebih tepatnya pura-pura tersenyum. Sungguh melelahkan bukan ketika kau harus berpura-pura?  "Jangan lupa hadir, ya. Sekalian kamu bisa travelling." Balas Dion dengan menambahkan emoticon senyum di ujung pesannya.  Aku tidak lagi membalas apa-apa.  Meski sedang patah, hidup harus tetap berlanjut. Aku harus kembali bekerja. Sambil menunggu mobil teman...

Patah - Sebuah Kabar - Episode 1

  Aku pikir semuanya telah selesai ketika  kami sudah jarang sekali saling sapa, berbasa-basi, bertukar foto dan mengobrol apa saja yang dilakukan via WhatsApp (karena jarak yang terlampau jauh), serta melakukan panggilan video. Hingga suatu hari, di bulan Desember tanggal dua, sebuah pesan WhatsApp darinya masuk secara tiba-tiba. Saat itu, aku sedang melakukan sebuah pertemuan mengenai dokumentasi di acara pernikahan teman satu komunitas. Pertemuan yang diawali dengan haha-hihi, harus berakhir dengan hati yang terluka.Tentu saja aku tidak menunjukkan di depan temanku saat itu. Sebelum pertemuan kecil itu selesai, pesan WhatsApp masuk darinya. Tanpa basa basi segera kubaca. Sejujurnya aku agak terkejut menerima pesan itu. Sebab, sudah jarang kami berkomunikasi sejak pandemi. Terakhir kali, ia memintaku untuk datang berkunjung ke kota kelahirannya di sebrang pulau sana. Dan itu kejadiannya di bulan November. Ia juga meminta untuk mengajak serta kedua orang tuaku yang sudah di...