Yang sedang patah hati sebenarnya tahu apa yang harus dia lakukan. Iya, move on, bertemu dengan yang baru, sabar, dan bla bla bla. Mereka paham itu. Sungguh. Duniaku sedang tidak baik. Sedang goyah. Sedang rapuh. Dan aku paham apa yang harus aku lakukan. Seperti yang kukatakan sebelumnya di paragraf pertama. Ada luka yang masih basah di dalam diri. Dan yang sedang aku butuhkan hanya telinga untuk mendengarkan dan "pelukan" untuk menenangkan. Namun sayangnya, di luar sana masih banyak yang tak paham. Mereka masih menggunakan kacamata mereka dalam melihat masalah yang sedang dihadapi seseorang. Allah Maha Baik. Dia mengirim orang-orang untukku meluahkan perasaan. Salah satunya Kak Shofy. Seorang teman jauh asal Surabaya yang kukenal lewat sebuah komunitas saat bertemu di Jogjakarta 2017 silam. "Menangislah sepuas-puasnya sampai lega. Banyakin olahraga dan ngobrol dengan banyak orang." Begitu katanya. Malah, dia sempat menyarankanku untuk mengambil cuti agar aku bi...