"Assalamu'alaikum, sudah saatnya pergi."
"Wa'alaikum salam. Benarkah, Wahai? Cepat sekali. Aku belum berkemas menyiapkan bekal." Lelaki itu tampak terkejut dengan kedatangan dia yang asing. Samasekali asing.
"Jangan khawatir. Bekalmu sudah cukup. Lebih dari cukup. Semua penduduk di sana sudah bersiap menyambutmu dengan senyuman riang. Mereka berbahagia menyambutmu." Yang asing itu menenangkan.
"Tapi, bagaimana dengan orang-orang di sini? Mereka akan menangis bersedih atas kepergianku. Apakah tugasku sudah selesai? Apakah yang aku lakukan telah cukup?" Lelaki itu cemas.
"Kau tak sepenuhnya meninggalkan mereka. Apa yang sudah kau lakukan dan berikan, itu menjadi warisan untuk mereka. Kau tak pernah benar-benar meninggalkan mereka."
Suasana menjadi hening. Dia mengusap punggungnya perlahan dan berkata, "Sudah waktunya...."
Dan hari itu ia pulang ke kampung halaman Adam dan Hawa, bertemu Baginda.
Komentar
Posting Komentar