Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Menikmati Perjalanan

Belakangan saya menyadari bahwa setiap kita di muka bumi ini telah di tempatkan dalam kendaraan yang berbeda-beda untuk menjalankan hidup. Ada yang di tempatkan di pesawat, mobil, bus, kereta, motor, bahkan becak. Dan tentu saja rute dan next stop nya pun berbeda-beda.  Ada yang lulus kuliah cepat, tapi tidak langsung dapat pekerjaan. Ada yang belum lulus kuliah, tapi penghasilannya sudah mentereng. Ada yang sudah menikah, tapi tidak langsung dikaruniai anak, tapi di sisi lain Allah menganugerahkan hal-hal baik untuk pasangan tersebut. Ada yang belum mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, tapi kemudian ada seseorang yang datang melamar dan mengubah nasibnya. Ada yang langsung mendapatkan pekerjaan, banyak berkarya, tapi belum bertemu dengan jodohnya. Kalau saya tulis semua kondisi-kondisi yang lain, tulisan ini tidak akan kelar-kelar. 😅 Titik akhir dari perjalanan setiap kita adalah kematian. Dan dari semua itu, yang harus digaris bawahi adalah menikmati perjalanannya. Baik c...

Surat Cinta untuk Februari #Bagian Empat

Ketika hari terasa sulit dan sempit, serta syukur menjadi pelit, seseorang memutuskan pergi jalan-jalan ke luar dengan tubuh yang dililit rantai. Pertama, ia memerhatikan segala hal yang melekat pada tubuhnya. Lalu, segala hal yang telah berada dalam genggaman. Rantai yang membelitnya perlahan mengendur, meski masih ada rasa sesak.  Setelah itu, ia mulai menyebar pandang pada apa saja yang dilewatinya; supir angkutan yang menyeka peluh, penjual kaki lima, badut jalanan, tukang parkir, pembersih jalanan, hingga pengais sampah.  Rantai yang memeluknya mulai tidak terasa sesak.  Seseorang itu menatap langit dan mulai merasakan seluruh tubuhnya; mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar suara, hidung yang bisa mencium aneka aroma, mulut yang bisa berbicara, lidah yang bisa mengecap rasa, otot-otot dan sendi yang bisa bergerak, kulit yang bisa menyentuh dan merasakan ragam rupa, degup jantung berirama, serta hati yang bisa merasa. Semuanya terasa sempurna.  Tubu...

Surat Cinta untuk Februari #Bagian Ketiga

Kamu memiliki banyak kebencian terhadap dirimu. Salah satunya adalah patah yang tiba-tiba saja mengetuk pintu hati. Bebannya menjadi dua kali lebih berat, sebab orang-orang yang tak mengerti memerintahkan kamu untuk bangkit segera, lalu berlari kencang sekuat tenaga. Aku memahami sembilu itu. Kamu seperti terlempar jauh ke dalam lorong sunyi dan kamu sendirian di sana. Tidak ada cahaya dan hanya jasad mengelilingi kamu.  Namun, kamu masih punya setitik cahaya yang enggan kamu padamkan. Ketahuilah bahwa itu adalah salah satu hal yang bikin hatiku ingin selalu mendekap kamu.  Kamu berjalan perlahan, menatap satu demi satu kepala yang ada di jalanan. Kamu mendaki setiap kepala, lalu menemukan bahwa aliran sungai dari kedua matamu tidak pernah sendirian.  Banyak benang kusut yang menaungi setiap kepala itu yang ingin diluruskan dengan rapi.  Lantas bibirmu melontar syukur berkali-kali kepada Tuhan. Kamu menemukan cinta ada di mana-mana, termasuk dalam dirimu yang tak pe...

Surat Cinta untuk Februari #Bagian Kedua

Senyuman memang selalu indah. Tetapi aku juga menemukan definisi itu dalam rupa kesedihanmu. "Mengapa" seharusnya menjadi sebuah kata yang membuat seseorang mengernyitkan kening. Tetapi tidak denganku. Semakin kulihat luka di ragamu, semakin aku jatuh cinta.  Duhai, Februari, izinkan aku menetap dalam perih dan sesakmu, dalam duka dan marahmu, dalam kecewa dan takutmu. Tidak untuk sesekali, tetapi untuk selamanya. Sebab tubuhku adalah rumah kekal untuk jiwamu.  Bogor, 2 Februari 2023

Surat Cinta untuk Februari #Bagian 1

Bukankah aku telah berjanji padamu, Februari?  Malam ini kusambut engkau penuh sukacita.  Dalam dada sudah kuramu puisi cipta bahagia.  Dekapku 'kan membawa kamu ke angkasa.  Dalam tabur doa pada setiap malam, kubelai luka.  Jemariku adalah lerai dalam riuhmu.  Gemuruh sukma kian gemar sabda merdu; pada setiap inci senyum duka dan bahagiamu, aku jatuh cinta kepadamu berkali-kali, setiap hari.  Bogor, 1 Februari 2023