Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Pikiran : Jendela Virtual

Akhir-akhir ini aku mulai memercayai bahwa setiap kita, di zaman sekarang ini, punya dua jendela. Satu jendela nyata dan satunya lagi jendela virtual. Sayangnya, kita justru fokus pada jendela virtual ini. Yang bikin stres, bikin insecure, bikin iri dengki, semua hal negatif bisa diborong malah. Iya, jendela virtual ini nama lain dari media sosial (setidaknya itu menurutku). Ketika kita membuka mata di pagi hari, buru-buru lah kita cari itu benda segi empat. Buka instagram, twitter, dan segala macamnya. Scroll ke bawah, lihat foto si A bagus, keren, lucu, jadi kepengen. Lihat pencapaian si B bikin panas, insecure , kapan aku kayak dia. Lihat story si C, kita dengki, ih apaan kayak gitu aja dipamerkan, dll.  Satu kata: Capek.  Aku mulai sadar. Kenapa kita tidak fokus saja pada jendela nyata kita. Suatu kondisi ketika bisa melihat pada diri kita, pencapaian yang sudah diraih, dan jalan-jalan yang masih harus dilewati. Sebenarnya tidak apa-apa melihat jendela virtual jika seba...

Pikiran : Tentang Deep Talks dan Cerita Hari Ini

Ketika aku berdalih bahwa tidak ada hal yang bisa aku ceritakan, sebenarnya itu merupakan sebuah omong kosong. Setiap kita punya cerita setiap hari. Yang membedakan apakah itu sesuatu yang spesial atau tidak. Namun, kali ini aku memutuskan untuk menuliskannya. Lebih tepatnya sengaja membuat ini spesial. Hari ini, 13 Juni 2020 aku kembali bertemu dengan teman-teman seperjuangan saat kami bekerja dulu, Tama, Ridwan, dan Seli yang telat datang berjam-jam. Hahahaha. Banyak hal yang kami obrolkan. Dari mulai A hingga Z. Dari topik ini lalu tiba-tiba saja menjadi topik itu. Samasekali   tidak nyambung, tetapi rasanya seru dan asyik saja. Kami bertukar cerita, berdiskusi tentang bagaimana seharusnya pendidikan di Indonesia , bagaimana uang bekerja, membicarakan tentang orang-orang yang punya kendali karena uang dan dikolaborasikan dengan ide yang cemerlang, bagaimana kehidupan bila bumi sudah rusak dan apakah benar bahwa nanti akan benar-benar ada orang yang tinggal di planet Mars. Ka...

Pikiran : Sesuatu yang Berisik dalam Sunyi

Ketika kau membaca judul ini, menurutmu suatu apa yang dimaksud? Benarkah ada yang berisik meski dalam kesunyian? Jawabannya : Ada. Barangkali sesuatu itu lebih berisik dibandingkan suara klakson kendaraan yang berbaris di jalanan saat macet. Lebih berisik daripada suara kereta yang memekakkan telinga tiba-tiba. Lebih berisik dibandingkan dengan gosipan di warung kopi. Lebih berisik dibandingkan sebuah omelan tiada henti. Karena kau tahu? Sesuatu yang berisik itu adalah yang membuatmu susah tidur pada malam hari. Mereka berbunyi di kepalamu saat hari sudah hening, sudah sunyi. Yang diam-diam bisa mengalirkan air mata, membuat garis lengkung di pipimu, lalu jatuh di atas bantalmu yang empuk. Sesuatu itu ada di kepalamu, yang menolak pergi meski tubuh sudah lelah sebab seharian bekerja. Setiap malam mereka berdemo, beragumentasi, berteriak, menyalahi, bertanya, dan menangis tersedu. Mereka akan berhenti ketika kita mulai benar-benar lelah. Atau mungkin berhenti entah kapan, tahu-ta...